Senin, 20 Agustus 2012

Masalah Jodoh, tak kan ada habis-habisnya....

Saat menghadiri pesta walimahan atau akad,, ehm seringkali dipertanyakan kapan akan menyusul ukh/akh?? ayo tebak menyusul apanya....hehe yah pasti menikah maksudnya..wuih kata-kata ini tak asing lagi bagi para ikhwan atau akhwat yang belum menikah.
Menikah, siapa yang tak ingin menikah..menyempurnakan separuh agama adalah salah satu tujuan bagi para pejuang-pejuang Alloh. Namun seringkali dikaitkan dengan ketidak inginan seseorang dalam berumah tangga diakibatkan akhwat/ikwannya sendiri yang tidak mau. padahal ada banyak faktor yang berperan didalamnya, dari fakror keluarga, ma'isyah, atau bahkan memang belum dipertemukan dengan da'i atau da'iyah nya. entahlah namun yang pasti, tidak ada seorang pejuang yang tidak mau menyempurnakan separuh agamanya..
tapi,  ketika telah didatangkan jodohnya, ehm ternyata nggak semudah itu, perlu masuk ketahap berikutnya perlu diistikharahkan lagi..nah mengenai masalah ini ada bahasan yang menarik tentang istikharah yang dapat dijadikan referensi bagi ikhwah-ikhwah yang ketika telah dipertemukan dengan da'i atau da'iyah nya.. cukup recomended dan banyak membantu,,,ini ana tampilkan bahasannya dari facebooknya seorang ustad...


.............Bismillahirrohmanirrohim...................

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqoroh:216)

sebuah buku berjudul Istikharoh Cinta, penulis M.Shodiq Mustika.penerbit Qultum Media,hmm..sedikit resume dari buku tersebut,semoga bermanfaat terutama untuk saudara-saudariku yg lg beristikharoh ^_^..

Rasul saw. telah memberi informasi kepada kita bagaimana kita memilih pasangan hidup.ada empat faktor yang dieprtimbangkan:1.din/ agama (akhlak)2.keturunan3.kecantikan4.kekayaan

"........maka beruntunglah kamu yang memilih perempuan yang memiliki din (yang baik)"(HR.Bukhari Muslim)

buat apa istikharoh?beberapa alasan diantaranya:1.menetapkan hati2.mencari ketenangan,3.mengambil jarak dari masalah

untuk soal jodoh, yang kita pertimbangkan tentu tak hanya calon mempelai,melainkan juga ayah-ibunya,adik-kakaknya, teman-temannya, dan aktivitas kesehariannya.kita tidak dapat mengambil seseorang dari kehidupannya dan menyelipkan sosoknya di jadwalkehidupan kita begitu saja.Untuk mempertimbangkan hal ini, kita harus mengingat banyak sisi kehidupan kita dengan calonpasangan kita.tak melulu urusan cinta, pilihan organisasi, keahlian masak, sifat keibuan,dan kemampuan mengatur keuangan juga ditimbang penting sebagian orang.sadari sisi-sisi ini, lihat semua versinya, dan lihat bagaimana tubuh serta pikiran kitabereaksi terhadap calon pasangan kita.ada yang mungkin langsung Degh!!!merasakan kecenderungan yah ini..pasangan saya,atau bahkan ada tidak ada perasaan sama sekali.tak suka dengan beberapa sisi calon? mungkin masih bisa ditoleransi.tak bisa mentolerir? putuskan saja untuk tidak diteruskan, walaupun mungkinkecenderungan sempat singgah. Bisa? bisa, bukankah cinta tak harus berarti memiliki?

adakalanya, seseorang merasa cocok dengan kriteria calon pasangannya.namun, muncul masalah baru: keragu-raguan terhadap calon pasangannya tsb."bagaimana sikapnya? seperti apa karakternya? apa saja kebiasaannya?"hal-hal semacam ini memang cukup sulit diterka, bahkan bagi mereka pelaku pacaranyang cukup lama sekalipun, apalagi bagi kita yang tidak mengenal kata pacaran.tentunya kejujuran dan keterbukaan dalam proses saling mengenal harus selalu mengiringi.tapi ingat, betapa pentingnya kita untuk selalu menjaga hati, walau mungkin kecenderunganitu sudah mulai ada...


dan solusinya do'a...mengapa do'a?yah..karena ini:"...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqoroh:216)

kita hanya bisa meyakini sesuatu tanpa benar-benar mengetahuinya, dalam hal ini kitaadalah sesosok makhluk yang tidak mengetahui sesuatu, sudah selayaknyalah bahwa pihakyang tahu bertanya apda pihak yang Maha Tahu.

pada saat melakukan istikharoh, terasa sekali kedekatan seorang hamba dengan Alloh,nikmatilah saat-saat kebersamaan kita denganNya.manfaatkanlah kesempatan ini dengan bersungguh-sungguh, sebab keputusan yang kita ambiladalah sebuah keputusan yang tanpa kita sadari adalah keputusan yang besar, pengaruhnya tidakhanya bagi diri kita tapi juga untuk orang lain.dalam melakukan isitikharoh, yakinlah bahwa Alloh mengabulkan doa kita."aku sesuai prasangka hambaKu"

gunakan akal kita juga untuk bermusyawarah dengan orang-orang yang di kehidupan kitadalam memilih jodoh..An-Nawawi mengatakan. "disunnahkan untuk bermusyawarah sebelum melakukan istikharohdengan orang yang:1. suka memberi nasihat2. penyayang3. berpengalaman4. agama dan ilmunya dapat dipercaya.

sudah bermusyawarah?lantas sudah beristikharoh?apakah kita perlu untuk menunggu kemantapan hati?sebenarnya kita tidak perlu menunggu kemantapan hati.Muhammad bin Ali Kamaluddin Az-Zamlakani menyatakan,"apabila seseorang shalat 2 rakaat istikharoh karena suatu urusan,hendaklah sesudah itu dia mengerjakan apa yang dipandangnya baik, dalamkeadaaan lapang dadanya (lega) ataupun tidak. dan dalam hadits ini tidak ada indikasiyang menyatakan syarat bahwa harus ada insyirah (kelapangan) dada ataupun perasaan.

daripada menunggu kemantapan hati, lebih baik kita menciptakan kemantapan di hatikita sendiri seusai beristikharoh. Caranya gunakan akal sehat kita..

andaikan akal sehat kita sudah menyatakan dengan tegas bahwasi fulanah adalah jodoh terbaik kita, maka kita dapat segera menindaklanjuti.

bagaimana jika akal sehat kita belum dapat mengambil suatu keputusan dengan tegas?Ali Al-Qari menyarankan,"hendaknya dia shalat istikharoh lagi sampai terlihat jelas kebaikannya."

maksud"sampai terlihat jelas" adalah sampai akal sehat menerimanya tanpa ada bantahan lagi.

kita pun tidak perlu lama dan menunda-nunda mengambil keputusan...

andai terlalu lama menimbang-nimbang, mungkin saja itu justru merupakan pertanda bahwapasukan iblis sedang membolak-balikan qalbu kita dan mencemarinya, sehingga akal sehat kitakurang mampu berpikir optimal.

nah Lho???jangan lama-lama dalam mengambil keputusan!!!

inikah pilihan Alloh?

masya Alloh, apakah kita bisa yakin bahwa keputusan yang telah diambil akal sehat kita itumerupakan pilihan Alloh?bagaimana jika keputusan tsb adalah bedasar hawa nafsu kita ataupun hasil dari bisikan setan?

Alloh berfirman, "...kemudian apabila engkau telah mengambil keputusan (seusai istikharoh),maka bertawakallah kepada Alloh.Sungguh Alloh mencintai orang yang tawakal, bila Allohmenolong kamu, tidak ada yang dapat menaklukanmu..."(Ali Imran:159-160)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar