Rabu, 25 Desember 2013

Renung...

Bismillah...
Memang benar Alloh itu Maha mengetahui segala apa yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Alhamdulillah.. segala puji hanya bagi Engkau ya Alloh yang telah memberikan segala apa yang kubutuhkan. Malah apa yang tak terpikirkan olehku Engkau berikan sempurna bagiku... Nikmat yang terindah, terbesar Iman dan Islam hingga akhir ini masih dapat kurasakan. Indahnya nikmat berukhuwah, berjama'ah semuanya masih dapat aku rasakan. Meski dalam menjalankannya diri ini masih terseok-seok, tertatih-tatih tak selancar teman-teman seperjuanganku... "always say alhamdulillah..."
Terkadang merasa "jenuh", "keluh dan kesal" dalam menjalankan semuanya, rasa "tidak puas" dalam memiliki segalanya hingga kerap kali rasa syukur jauh sekali untuk dihampiri.  Namun Alloh, tak pernah perhitungan, Alloh tak pernah perhitungan tentang apa yang telah kita lakukan. Alloh memberikan segalanya yang kita butuhkan.
Hari ini dapat banyak hikmah dari aktivitas harianku. Aktivitas harianku sebagai dokter bangsal, yaitu visite pasien. Belajar memahami dari setiap kondisi pasien dan keluarganya. Jika dibandingkan dengan kondisi mereka mungkin aku tak mampu memikulnya. Kondisi pasien yang tidak bagus, rasa cemas, was-was, takut yang menghinggapi perasaan keluarga pasien, kondisi ekonomi yang kurang, ditambah ini itu masih banyak lagi. Yah mungkin jika aku diposisi mereka aku tak mampu memikulnya.
Setiap manusia itu memiliki scenarionya masing-masing. Tinggal bagaimana cara kita dalam memerankannya. Kalau memang ingin memiliki skenario yang indah, barokah, maka cara dalam memainkan perannya juga harus sesuai syari'atNya. Alloh itu telah menetapkan skenario-skenario yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Karena pada dasarnya hanya Alloh yang tahu apa yang terbaik bagi hambaNya. Hanya saja terkadang sebagai manusia rasa husnudzan kadang tak sampai didiri...

#muhasabah malam sebelum tidur
#lahat: ba'da 'isya

Rabu, 11 Desember 2013

Satu Tubuh

Bismillah...

Nasyid  "Satu Tubuh"
by Zahyd dan Maidany

Ku Lihat
Ada Prasangka dihatimu
Melihat Diriku saat ini
Karena Terpisahkan diri
Dengarkanlah Hatiku
Yang Masih Tetap Merinduimu

Reef:
Aku Masih Seperti Yang Dulu
Mencintaimu Dengan Rasa Imanku
Sampai Kini Semua Belum Berubah
Sebab Cintaku Bukan Karena Dunia

Brigde:
Cinta Kita
Karena Satu Tubuh
Yang Tak Terbatas
Jarak Dan Waktu

Andai Ada
Kata Berpisah
Cukuplah Ia
Hanya sampai Di Mata...

Reef End:
Aku Masih Seperti Yg Dulu
Mencintaimu Dengan Rasa Imanku
Sampai Kini Namamu Akan
Tetap Bersemi... Menghiasi...

Doa Cinta Ini....
Doa Cinta Ini....

#spesial untukmu sahabat yang nun jauh disana
#love ukhuwah

Selasa, 10 Desember 2013

Tawakkal...

Bismillah...
...Faidzaa'azamta fatawakkal'alalloh, innalloha yuhibbul mutawakkilin... ( ...apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakkal...)

#HAMASAH
#KEEPHUSNUDZAN
gambar diambil dari blog komik muslimah

Sabtu, 30 November 2013

SEMANGAT!!!


“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” 

(QS. At-Taubah:41)

Minggu, 13 Oktober 2013

SEMANGAT!!!

Sesungguhnya Allah memiliki rencana yang terindah bagimu..

So, Keep Hamasah kawan!!!



Istikharoh Cinta

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqoroh:216)
sebuah buku berjudul Istikharoh Cinta, penulis M.Shodiq Mustika.penerbit Qultum Media,hmm..sedikit resume dari buku tersebut,semoga bermanfaat terutama untuk saudara-saudariku yg lg beristikharoh ^_^..

Rasul saw. telah memberi informasi kepada kita bagaimana kita memilih pasangan hidup.ada empat faktor yang dieprtimbangkan:1.din/ agama (akhlak)2.keturunan3.kecantikan4.kekayaan

"........maka beruntunglah kamu yang memilih perempuan yang memiliki din (yang baik)"(HR.Bukhari Muslim)
 buat apa istikharoh?beberapa alasan diantaranya:1.menetapkan hati2.mencari ketenangan,3.mengambil jarak dari masalah
 untuk soal jodoh, yang kita pertimbangkan tentu tak hanya calon mempelai,melainkan juga ayah-ibunya,adik-kakaknya, teman-temannya, dan aktivitas kesehariannya.kita tidak dapat mengambil seseorang dari kehidupannya dan menyelipkan sosoknya di jadwalkehidupan kita begitu saja.Untuk mempertimbangkan hal ini, kita harus mengingat banyak sisi kehidupan kita dengan calonpasangan kita.tak melulu urusan cinta, pilihan organisasi, keahlian masak, sifat keibuan,dan kemampuan mengatur keuangan juga ditimbang penting sebagian orang.sadari sisi-sisi ini, lihat semua versinya, dan lihat bagaimana tubuh serta pikiran kitabereaksi terhadap calon pasangan kita.ada yang mungkin langsung Degh!!!merasakan kecenderungan yah ini..pasangan saya,atau bahkan ada tidak ada perasaan sama sekali.tak suka dengan beberapa sisi calon? mungkin masih bisa ditoleransi.tak bisa mentolerir? putuskan saja untuk tidak diteruskan, walaupun mungkinkecenderungan sempat singgah. Bisa? bisa, bukankah cinta tak harus berarti memiliki?

adakalanya, seseorang merasa cocok dengan kriteria calon pasangannya.namun, muncul masalah baru: keragu-raguan terhadap calon pasangannya tsb."bagaimana sikapnya? seperti apa karakternya? apa saja kebiasaannya?"hal-hal semacam ini memang cukup sulit diterka, bahkan bagi mereka pelaku pacaranyang cukup lama sekalipun, apalagi bagi kita yang tidak mengenal kata pacaran.tentunya kejujuran dan keterbukaan dalam proses saling mengenal harus selalu mengiringi.tapi ingat, betapa pentingnya kita untuk selalu menjaga hati, walau mungkin kecenderunganitu sudah mulai ada...


dan solusinya do'a...mengapa do'a?yah..karena ini:"...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqoroh:216)

kita hanya bisa meyakini sesuatu tanpa benar-benar mengetahuinya, dalam hal ini kitaadalah sesosok makhluk yang tidak mengetahui sesuatu, sudah selayaknyalah bahwa pihakyang tahu bertanya apda pihak yang Maha Tahu.
pada saat melakukan istikharoh, terasa sekali kedekatan seorang hamba dengan Alloh,nikmatilah saat-saat kebersamaan kita denganNya.manfaatkanlah kesempatan ini dengan bersungguh-sungguh, sebab keputusan yang kita ambiladalah sebuah keputusan yang tanpa kita sadari adalah keputusan yang besar, pengaruhnya tidakhanya bagi diri kita tapi juga untuk orang lain.dalam melakukan isitikharoh, yakinlah bahwa Alloh mengabulkan doa kita."aku sesuai prasangka hambaKu"

gunakan akal kita juga untuk bermusyawarah dengan orang-orang yang di kehidupan kitadalam memilih jodoh..An-Nawawi mengatakan. "disunnahkan untuk bermusyawarah sebelum melakukan istikharohdengan orang yang:1. suka memberi nasihat2. penyayang3. berpengalaman4. agama dan ilmunya dapat dipercaya.
 sudah bermusyawarah?lantas sudah beristikharoh?apakah kita perlu untuk menunggu kemantapan hati?sebenarnya kita tidak perlu menunggu kemantapan hati.Muhammad bin Ali Kamaluddin Az-Zamlakani menyatakan,"apabila seseorang shalat 2 rakaat istikharoh karena suatu urusan,hendaklah sesudah itu dia mengerjakan apa yang dipandangnya baik, dalamkeadaaan lapang dadanya (lega) ataupun tidak. dan dalam hadits ini tidak ada indikasiyang menyatakan syarat bahwa harus ada insyirah (kelapangan) dada ataupun perasaan.

daripada menunggu kemantapan hati, lebih baik kita menciptakan kemantapan di hatikita sendiri seusai beristikharoh. Caranya gunakan akal sehat kita..
andaikan akal sehat kita sudah menyatakan dengan tegas bahwasi fulanah adalah jodoh terbaik kita, maka kita dapat segera menindaklanjuti. Bagaimana jika akal sehat kita belum dapat mengambil suatu keputusan dengan tegas?Ali Al-Qari menyarankan,"hendaknya dia shalat istikharoh lagi sampai terlihat jelas kebaikannya."

maksud"sampai terlihat jelas" adalah sampai akal sehat menerimanya tanpa ada bantahan lagi.
kita pun tidak perlu lama dan menunda-nunda mengambil keputusan...
andai terlalu lama menimbang-nimbang, mungkin saja itu justru merupakan pertanda bahwapasukan iblis sedang membolak-balikan qalbu kita dan mencemarinya, sehingga akal sehat kitakurang mampu berpikir optimal.

nah Lho???jangan lama-lama dalam mengambil keputusan!!!
inikah pilihan Alloh?

masya Alloh, apakah kita bisa yakin bahwa keputusan yang telah diambil akal sehat kita itumerupakan pilihan Alloh?bagaimana jika keputusan tsb adalah bedasar hawa nafsu kita ataupun hasil dari bisikan setan?

Alloh berfirman, "...kemudian apabila engkau telah mengambil keputusan (seusai istikharoh),maka bertawakallah kepada Alloh.Sungguh Alloh mencintai orang yang tawakal, bila Allohmenolong kamu, tidak ada yang dapat menaklukanmu..."(Ali Imran:159-160)

Repost catatan dari Ustd 
M iqbal Al abror

#ustad salim a fillah #kultwit Nikah

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.

2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.

3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.

4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”

5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah


6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah


7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.


8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)


9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.

10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.

11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.

12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah

13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.

15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu


16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah


17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah

18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah

19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.

20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.

21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”

22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?

23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.

24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll

25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah

26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah

27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah

28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah

29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah

30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah

31. . Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah

32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah

33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah

34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah

35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah

36. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah

37. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah

38. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4

39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah

40. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah

41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah

42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah

43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah

44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah

45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah

46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah

47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.

48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah

49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.

50. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah


51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)

54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah

55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah

56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.

61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah

64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)

66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)

67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah

70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial.

71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.

72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.

73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.

74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah

75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf


76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah

77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.

78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.

79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah

81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah

82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah

85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah

86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah

Selasa, 10 September 2013

Hanya coretan...

Bismillah...
Wah PNS... hidup PNS... waduh segitunya dengan istilah yang satu ini. Salah satu status kerja yang katanya cukup menjamin. Yah Bulan ini lagi marak-maraknya, ngetop-ngetopnya untuk istilah yang satu ini. Sampai -sampai tak jarang beberapa oknum rela ngeluarin uang yang banyak buat lulus ujiannya. Mengenai hal ini, jadi ingat pernah dapat materi bahwa seorang aktivis dakwah hendaknya menjauhi pekerjaan yang satu ini. Intinya hendaknya untuk tidak bercita-cita atau berkeinginan untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil. Tapi, kembali pada tujuan masing-masing dech, setiap orang memiliki pendapat masing-masing mengenai hal ini. Hehe ... tapi walaupun demikian bagi diriku PNS itu adalah salah satu cita-citaku. Eits dengan kepanjangan yang berbeda tentunya...

(P)endamping (N)an (S)haliha
(P)endamping (N)an (S)etia
(P)ekerja  (N)an (S)ukses

Senin, 09 September 2013

Hanya Allah...

Bismillah...

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Selasa, 30 Juli 2013

Nikmat Usia...

Bismillah...
Sekilas memang tak ada bedanya tiap hari, tiap tanggal, tiap jam, tiap menit, dan tiap detik. Semuanya sama, adalah waktu-waktu yang selalu penuh berkah kalau memang dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Begitupun hari ini, tanggal ini. Walau tak ada yang membedakan, tapi tanggal ini puncak dari berkurangnya usiaku. Tapi alhamdulillah, hingga saat ini. Syukurku ucapkan atas kesempatan yang telah Allah berikan. Allah masih memberikan kesempatan diri ini untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.
SEMANGAT....SEMANGAT...SEMANGAT!!!

#ditulis saat milad ku ke-25 @19 juli 2013

Senin, 24 Juni 2013

Keutamaan puasa Senin-Kamis

Bismillah...
Keutamaan puasa Senin Kamis...

Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi, shahih dilihat dari jalur lainnya. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1041)

Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 4897)

#Menjelang Berbuka
#Semoga Puasa hari ini full Barokah...aamiin
#Selamat berbuka bagi yang menjalankan

Minggu, 23 Juni 2013

Bismillah...
Setiap kita memiliki scenarionya masing-masing. Apapun scenarionya, tinggal bagaimana cara kita memainkannya dengan semaksimal mungkin tanpa lupa aturan dan syari'at yang telah ditentukan. Kadang, walau tak sejalan dengan harapan serta planning yang telah disusun, balik lagi bahwasanya ada Allah sang Maha Perencana Terbaik. 
Jadi jauhkan diri dari hal-hal yang dapat membuat kita mengeluh...
Jauhkan diri dari hal-hal yang dapat membuat kita su'udzhan...
Jauhkan diri dari hal-hal yang dapat membuat kita kufur...
#AhadSemangat

Selasa, 11 Juni 2013

Aku Takut...

Bismillah...

Tak ada yang mampu mengubah ketetapan yang telah Allah tetapkan, kecuali atas izinNya.  Tak terasa hampir seperempat abad menjalankan scenario hidup yang Alloh gariskan. Rasa was-was, sifat kufur, iri, dengki, sombong, dendam sempat menghampiri. Entah apa yang dapat menghampiri diri ini. Aku sempat mengeluh terhadap semuanya yang terjadi padaku, terkadang aku lupa diri akan kesenangan yang telah aku dapatkan, terkadang aku sombong terhadap ibadah yang aku jalankan, terkadang aku iri melihat orang-orang yang jauh sukses di atasku, dan terkadang aku memiliki rasa dendam kepada orang yang telah berbuat jahat kepadaku. Astagfirullahhal'adzim... 
Saat Allah telah mampu menutupi aib-aib ku, malah aku tambahkan aib-aib yang lainnya. Benar-benar diri ini tak mampu menyibak ungkapan cinta Allah kepada hamba-hambaNya.
Aku takut apakah scenario yang dijalankan selama ini telah sesuai syari'atnya?
Aku takut apakah ada sesuatu yang haram yang melekat pada diri ini?
Aku takut apakah aktivitas yang kujalani adalah aktivitas yang Alloh ridhoi?
Aku takut apakah selama ini 'amal yang telah kukerjakan dapat diterima olehNya?
Jelas, aku sangat takut...
Karena 'amal yang dilakukan selama ini tak sepenuhnya aku lakukan karenaNya...
Jelas aku sangat takut...
Ketika aku melihat banyak orang yang ibadahnya jauh diatasku...
Ketika aku melihat banyak orang yang hafalannya sangat jauh diatasku...
Ketika aku melihat banyak orang yang mampu menjalankan amanah-amanah yang diembannya dengan penuh keikhlasan...
Ehm, sedangkan aku? ibadahpun standar-standar saja, juz amma pun belum mampu aku selesaikan, dan amanahpun yang diemban tak sebanyak teman-temanku, hanya standarnya, yah hanya satu binaan saja.
Semoga diri ini mampu menjadi hamba yang lebih baik lagi. aamiin
#menjelang maghrib@lahatCity

Senin, 10 Juni 2013

Ramadhan yang DINANTI...

Bismillah...
Ramadhan yang dinanti..
Alhamdulillah, Ramadhan sebentar lagi. Udah di bulan sya'ban, nggak kerasa bentar lagi. Sampai dimana nih persiapan kita? Persiapan 'ilmu tentang puasa? persiapan peningkatan amal yaumi?, atau yang lainnya. Apapun persiapannya yang jelas bulan Ramadhan kudu di isi dengan ibadah- ibadah yang jauh lebih maksimal dari bulan-bulan yang lain.  
Semoga ramadhan tahun ini lebih baik dari ramadhan tahun lalu dan Semoga Alloh swt, mempertemukan kita kembali...aamiin ya robbal'alamiin....

KEWAJIBAN AKTIVIS DAKWAH

Bismillah...
Mengulang kembali materi ini, yang dahulu zaman-zaman menjadi aktivis kampus pernah di bahas. Nah beruntung , alhamdulillah materi ini diulas kembali dalam taskif ahad kemaren. Sebagai arsip, ana cantumkan dalam blog ini.
 
(Sumber : Buku Risalah Dakwah Hasan Al Banna Jilid.1)
  1. Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah (Al Qur’an) yang tidak kurang dari satu juz. Berusahalah dengan sungguh – sungguh untuk mengkhatamkan Al Quran dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.
  2. Hendaklah engkau membaca Al Qur’an dan memperbaiki bacaannya, mendengarkannya, memperhatikannya dengan seksama dan merenungkan (men -tadabburi) makna (arti) ayat-ayatnya.
  3. Hendaklah engkau mengkaji Shirah Nabawiyah yang suci dan sejarah para pendahulu (salafus shalih) sesuai dengan waktu yang tersedia untukmu. Buku yang dirasa mencukupi kebutuhan ini minimal adalah ‘Hummatul Islam’ (Pembela-pembela Islam). Hendaklah engkau juga banyak membaca haditsAl Arba’in An-Nawawiyah. Hendaklah engkau mengkaji risalah tentang pokok-pokok aqidah dan cabang-cabang dalam bidang fiqih.
  4. Hendaklah engkau bersegera melakukan pemeriksaan menyeluruh (general check-up) secara berkala, segera mengobati penyakit yang ada padamu. Disamping itu perhatikanlah faktor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, serta hindarilah faktor-faktor yang mengganggu kesehatan.
  5. Hendaklah engkau menghindari sikap berlebihan dalam mengkonsumsi kopi, teh dan minuman perangsang sejenisnya. Janganlah engkau meminumnya kecuali dalam keadaan terpaksa (darurat) dan hendaklah engkau menghindarkan diri sama sekali dari rokok.
  6. Hendaklah engkau memperhatikan masalah kebersihan dalam segala hal, menyangkut tempat tinggal, pakaian, makanan, tempat makan, badan dan tempat kerja, karena agama ini dibangun diatas dasar kebersihan.
  7. Hendaklah engkau menjadi orang yang selalu jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
  8. Hendaklah engkau menjadi orang yang selau setia (menepati) janji dan ucapan. Janganlah mengingkarinya bagaimanapun kondisi yang engkau hadapi.
  9. Hendaklah engkau menjadi seorang pemberani yang tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah sikap terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan menguasai diri ketika marah sekalipun.
  10. Hendaklah engkau menjadi orang yang memiliki wibawa (kharisma) yang lebih mengutamakan keseriusan. Namun hendaknya kewibawaan yang serius tersebut tidak menghalangimu dari canda yang benar (tidak melampaui batas), senyum dan tertawa.
  11. Hendaklah engkau menjadi orang yang memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan yang halus (sensitif), dan peka oleh kebaikan dan keburukan, yakani berbahagia untuk yang pertama (kebaikan) dan merasa tersiksa untuk yang kedua (keburukan). Hendaklah engkau menjadi orang yang rendah hati (tawadhu’) tanpa harus menghinakan diri, renda h, lemah dan mengambil muka. Tidak bersikap taklid dan tidak terlalu berlunak hati. Dan hendaklah engkau menuntut (posisi) yang lebih rendah dari martabatmu agar engkau dapat mencapai martabat sesungguhnya.
  12. Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dala m memutuskan hukum dalam suatu perkara pada setiap keadaan / situasi. Janganlah kemarahan melalaikanmu dari berbuat kebaikan, janganlah mata keredhoanmu buta dari melihat keburukan, janganlah permusuhan membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik (orang lain). Dan hendaklah engkau berkata benar meskipun itu merugikanmu atau merugikan orang yang paling dekat denganmu, atau meskipun itu pahit rasanya.
  13. Hendaklah engkau menjadi pekerja keras (dengan banyak aktivitas) dan terlatih memberikan pelayanan-pelayanan sosial. Hendaklah engkau merasa bahagia ketika dapat mempersembahkan bakti untuk orang lain, gemar menjenguk orang sakit, membantu orang yang membutuhkan, menanggung orang yang lemah, meringankan beban orang yang tertimpa musibah, meskipun hanya (menghibur) dengan ucapan-ucapan yang baik. Hendaklah engkau senantiasa bersegera untuk berbuat kebaikan.
  14. Hendaklah engkau berhati lembut (belas kasihan), dermawan, lapang dada (toleran), pemaaf, lemah lembut kepada sesama manusia maupun hewan. Juga baik dalam pergaulan dengan semua orang, berakhlak mulia dan menjaga etika-etika Islam dalam berinteraksi, mengasihi yang kecil dan menghormati yang tua, memberi tempat pada orang lain dalam majelis, tidak memata -matai, tidak menggunjing, tidak mengumpat, tidak berteriak-teriak, meminta izin ketika mendatangi suatu tempat/rumah atau meninggalkannya, dan lain sebagainya.
  15. Hendaklah engkau meningkatkan kemampuan membaca dan pandai menulis, memperbanyak bacaan risalah-risalah Ikhwan, koran, majalah, dan tulisan lainnya. Hendaklah engkau berusaha memiliki perpustakaan pribadi, seberapapun ukurannya, walau sangat sederhana. Bila engkau seorang spesialis, hendaklah engkau memperdalam (menekuni) spesifikasi keilmuan dan keahlianmu. Dan hendaklah engkau benar-benar mengenal (menguasai) masalah-masalah keislaman secara umum, sehingga memiliki gambaran tentangnya dan dapat menentukan hukumya yang sejalan dengan tuntutan-tuntutan fikrah.
  16. Hendaklah engkau memiliki proyek usaha ekonomi, betapapun kayanya engkau. Utamakanlah proyek -proyek yang mandiri, tidak mengekang serta mengikat (wiraswasta), meskipun sangat kecil dan sederhana. Dan terjunlah dibidang ini bagaimanapun bakat ilmiahmu.
  17. Janganlah engkau terlalu berharap / berambisi menjadi pegawai negeri. Anggaplah itu sebagai sesempit-sempit pintu rezeki. Namun jangan menolak bila diberi peluang untuk itu. Dan janganlah engkau meninggalkannya kecuali jika benar-benar bertentangan dengan tugas -tugas da’wahmu.
  18. Hendaklah engkau benar – benar memperhatikan penunaian tugasmu, dalam hal kualitas, kecermatan, kejujuran (tidak menipu) dan ketepatan waktu yang telah disepakati (disiplin).
  19. Hendaklah engkau baik-baik dalam menuntut hakmu, dan tunaikanlah hak orang lain dengan sempurna tanpa diminta. Tidak dikurangi atau dilebihkan. Dan janganlah sekali-kali menunda –nunda (penunaian hak tersebut).
  20. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari perjudian dan segala jenisnya, apapun motif dibelakangnya. Hendaklah engkau juga menjauhi mata pencaharian yang haram, betapapun keuntungan besar yang dapat segera diperolehnya.
  21. Hendaklah engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitas (bidang mu’amalat) dan sucikanlah dirimu dan hartamu dari riba secara total.
  22. Hendaklah engkau membantu dan memelihara sumber kekayaan (umat) Islam secara umum dengan mendorong pendirian dan berkembangnya perusahaan, lembaga perekonomian Islam, pabrik dan proyek. Hendaklah engkau menjaga setiap keping mata uang agar tidak jatuh ke tangan orang non Islam dalam kondisi bagaimanapun. Juga jangan memakai (pakaian) dan mengkonsumsi (makanan) kecuali hasil produksi negeri Islammu sendiri.
  23. Hendaklaah engkau berpartisipasi dalam da’wah dengan memberikan sebagian hartamu. Tunaikanlah kewajiban zakat hartamu, dan sisihkanlah sebagian yang jelas dari hartamu untuk orang yang meminta, dan orang yang kekurangan, betapapun kecilnya penghasilanmu.
  24. Hendaklah engkau menabung sebagian dari penghasilanmu, sekecil apapun untuk persediaan masa -masa sulit. Janganlah sekali-kali menyusahkan dirimu untuk mengejar kesempurnaan (kebutuhan tersier)
  25. Hendaklah engkau bekerja semampunya untuk menghidupkan tradisi-tradisi Islam dan menghilangkan tradisi-tradisi asing dalam setiap aspek kehidupan. Misalnya ucapan salam penghormatan, bahasa, sejarah, kalender (penanggalan), pakaian, perabot rumah tangga, jadwal dan cara kerja juga istirahat, makan, minum, cara datang dan pergi, gaya dan ekspresi pelampiasan kesedihan dan kegembiraan, dan lain sebagainya. Hendaklah engkau menjaga sunnah yang suci dalam aktivitas tersebut.
  26. Hendaklah egkau memboikot peradilan-peradilan swasta setempat atau seluruh hukum peradilan yang tidak Islami. Demikian juga klub-klub, gelanggang, penerbitan-penerbitan, organisasi-organisasi, sekolah dan lembaga yang jelas-jelas menentang fikrohmu yang Islami. Boikotlah semua itu dengan sebenar-benarnya.
  27. Hendaklah engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat, mempersiapkan diri untuk menghadapinya, menempuh fase demi fase menuju keridhoan Allah SWT dengan tekad kuat dan semangat membaja, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah sunnah, seperti shalat malam, puasa tiga hari – minimal – setiap bulan, memperbanyak dzikir dengan lisan dan hati, dan berusaha sekuat tenaga mengamalkan doa yang diajarkan oleh Rasulullah pada setiap kesempatan.
  28. Hendaklah engkau memperbaiki thaharah (bersuci) dengan baik dan usahakan selalu dalam keadaan “prajurit yang berada di barak dan sedang menunggu instruksi komandan”berwudlu (suci) di sebgaian besar waktumu.
  29. Hendaklah engkau meningkatkan kualitas shalatmu dengan baik, biasakan tepat waktu dan lakukanlah berjamaah di masjid tepat waktu bila mungkin dilakukan.
  30. Hendaklah engkau berpuasa dibulan Ramadhan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bila mampu, dan berusahalah untuk menunaikannya bila sekarang mampu melaksanakannya.
  31. Hendaklah engkau senantiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan mencintai mati syahid. Persiapkanlah dirimu untuk itu kapan saja bila kesempatan itu tiba.
  32. Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui taubat dan istighfarmu. Jaga diri dan berhati-hatilah terhadap dosa kecil, apalagi dosa-dosa besar. Sediakanlah untuk dirimu waktu khusus sebelum tidur untuk mengintrospeksi diri terhadap apa-apa yang telah kamu lakukan, yang baik maupun yang buruk. Bersungguh-sungguhlah dalam memperhatikan dan memelihara waktu, karena waktu adalah kehidupan. Janganlah engkau gunakan – sedikitpun – waktumu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan waspadalah (jangan ceroboh) terhadap hal-hal yang syubhat, agar tidak tercebur ke dalam kubangan yang haram.
  33. Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuanmu dengan sungguh-sungguh agar engkau dapat menerima tongkat kepemimpinan. Hendaklah engkau bersungguh-sungguh memerangi nafsumu, agar dapat dengan mudah mengendalikannya. Hendaklah engkau menundukkan pandangan, mengendalikan emosi, dan memerangi selera-selera rendah dari dorongan naluri-jiwa(insting). Dan selalu mengarahkannya kepada yang halal lagi baik, serta membentenginya dari hal yang haram dan tercela, dalam keadaan bagaimanapun.
  34. Hendaklah engkau menghindari sejauh-jauhnya dari arak (khamar), dan segala makanan dan minuman yang memabukkan, segala yang melemahkan sejauh-jauhnya.
  35. Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan orang jahat, persahabatan yang rusak dan tidak bermoral, dan jauhilah tempat-tempat maksiat serta dosa.
  36. Hendaklah engkau memerangi tempat-tempat iseng (hiburan) yang sia -sia dan haram, jangan sekalikali mendekatinya, serta jauhilah segala gaya hidup glamour (mewah) atau bersantai-santai.
  37. Hendaklah engkau mengenali atau mengetahui anggota katibahmu satu per satu dengan sempurna (pengetahuan yang lengkap), dan kenalkan juga dirimu pada mereka dengan selengkapnya. Tunaikanlah hak-hak ukhuwah mereka dengan seutuhnya, hak kecintaan dan kasih sayang, penghargaan, pertolongan dan itsar. Hendaklah senantiasa engkau menghadiri majelis (pertemuan) mereka, dan tidak absen kecuali udzur darurat yang tidak dapat dielakkan. Dan hendaklah engkau berpegang teguh sikap itsar dan memprioritaskan mereka dalam pergaulanmu.
  38. Hendaklah engkau menghidari hubungan dengan organisasi atau jamaah manapun, bila hubungan tersebut tidak membawa maslahat bagi fikrahmu, terutama jika diperintahkan untuk itu.
  39. Hendaklah engkau menyebarkan da’wahmu disemua tempat, dimanapun, dan memberikan informasi kepada pemimpin tentang segala kondisi yang melingkupimu. Janganlah engkau berbuat sesuatu yang berdampak strategis kecuali dengan seizinnya (pimpinan).
  40. Hendaklah engkau senantiasa menjalin hubungan baik, kontak ruhani dan operasional (‘amali) dengan pimpinan dan Jamaah.

Sabtu, 08 Juni 2013

KaruniaMU By the fikr

Birunya langit oh putihnya awan
Menjadikanku tertegun tertawan
Lambaian pohon oh menari - nari
Mengajak daku mengingat Ilahi

Semakin ku terlena dengan segala karunia
Tiada yang mampu menyaingi keagungan-MU
Akankah kudapati semua limpahan rahmat-Mu
Tapi kumalu karena itu tak pantas bagiku

Begitu banyak dosa tlah kulakukan
Akankah Engkau ampuni
Namun ku yakin Engkau maha penyayang
Pada hambanya yang berserah diri

Birunya langit oh putihnya awan
Menjadikanku tertegun tertawan
Lambaian pohon oh menari - nari
Mengajak daku mengingat Ilahi

Semakin ku terlena dengan segala karunia
Tiada yang mampu menyaingi keagungan-MU
Akankah kudapati semua limpahan rahmat-Mu
Tapi kumalu karena itu tak pantas bagiku

Begitu banyak dosa tlah kulakukan
Akankah Engkau ampuni
Namun ku yakin Engkau maha penyayang
Pada hambanya yang berserah diri

Semakin ku terlena dengan segala karunia
Tiada yang mampu menyaingi keagungan-MU
Akankah kudapati semua limpahan rahmat-Mu
Tapi kumalu karena itu tak pantas bagiku

Begitu banyak dosa tlah kulakukan
Akankah Engkau ampuni
Namun ku yakin Engkau maha penyayang
Pada hambanya yang berserah diri
Pada hambanya yang berserah diri

Kamis, 06 Juni 2013

Coretan haTI...

Bismillah...
Yah untuk sekarang hanya mampu mengatakan...
" Jalani saja..."
"Semoga ini merupakan keputusan terbaik menurut Alloh..."
"Semangat....Semangat...Semangat kawan...akan INDAH dan FULL BAROKAH pada akhirnya..."
#aamiin yaa robbal'alamiin...


Dan pastinya atas izin Allah swt!!!
#JANGAN MENGELUH

nYoblozzzz Euy...

Bismillah...
Moment2 untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah di kampung halaman. Setelah kurang lebih 7 tahun menjadi anak rantau dan tak pernah berpartisipasi untuk pemilihan 5 tahun yang lalu.. Hehe.. Perdana...
Dan pemilihan kali ini tetap optimis buat akhirnya nanti.
KEEP HAMASAH!!!
Mari Berjuang dengan Penuh CINTA, KERJA yang maksimal hingga tercipta keHARMONIan... )I(

bukti abizzz nyoblozz euy,, hehe agak lebay sih.

Minggu, 26 Mei 2013

Jum'at FULL barokah...

Bismillah...
Hari Jum'at merupakan hari yang agung di antara hari-hari lainnya. Di dalamnya banyak berkah dan karunia. Selayaknya hamba muslim giat dan sungguh-sungguh memanfaatkan hari tersebut. Apabila selesai shalat Jum'at maka bertebaranlah di muka bumi mencari karunia Allah dengan menjalin silaturahim, menjenguk orang sakit, dan banyak mengingat Allah sebagaimana firman-Nya,

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jum'ah: 10)

Pada hari itu, Allah mewajibkan shalat Jum'at dan khutbahnya. Memerintahkan kepada mereka agar bersama-sama mendatanginya untuk menyatukan hati dan membina persatuan mereka. Fungsi lainnya, kegiatan Jum'atan menjadi media taklim (pengajaran) untuk orang jahil di antara mereka, dan untuk memberikan peringatan bagi yang lalai. Juga sebagai media meluruskan orang yang menyimpang. Oleh sebab itu, Allah mengharamkan semua kesibukan dengan urusan dunia dan setiap aktifitas yang memalingkan dari menghadiri Shalat Jum'at saat sudah dikumandang panggilan Shalat.

Allah telah menyediakan janji istimewa bagi hamba-Nya yang memuliakan hari tersebut dengan pahala yang besar ampunan dosa selama satu pekan. Yakni apabila ibadah Jum'at yang dikerjakan hamba tersebut baik dan menghiasinya dengan syarat-syarat kesempurnaanya.

Diriwayatkan dari Aus bin Aus Radliyallah 'Anhu, berkata, "aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha (sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun." (HR. Abu Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585)

Diriwayatkan dari Salman Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَا يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلَا يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الْإِمَامُ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى

"Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyaknya atau mengoleskan minyak wangi yang di rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan khutbah dengan seksama ketika imam berkhutbah, melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan Jum’at berikutnya." (HR. Bukhari dalam Shahih-nya, no. 859)

Pada hari Jum'at terdapat satu waktu yang mubarakah (diberkahi) yang ditunjukkan oleh hadits shahih dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah membicarakan tentang hari Jum'at lalu beliau bersabda,

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَقَالَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

"Sesungguhnya pada hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, -yang kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat)." (Muttafaq 'Alaih)

Maka hendaknya kita menyibukkan diri dengan berbagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah, berbekal diri dengan takwa, amalan-amalan sunnah, zikir, doa, dan memperbanyak shalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Dari Aus bin Aus Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ قَالَ يَقُولُونَ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ

"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum'at. Karenanya perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu, karenasesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan kepadaku. Aus berkata: para shahabat berkata: "Ya Rasulallah, bagaimana shalawat kami atasmu akan disampaikan padamu sedangkan kelak engkau telah lebur dengan tanah?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi." (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dengan sanad yang shahih)

Hendaknya pada hari itu, kaum muslimin mengosongkan hati dari memikirkan kesibukan duniawi, lalu menyibukkan diri dengan taubat dan istighfar, zikir, bertasbih dan membaca Al-Qur'an. Khususnya membaca surat al-Kahfi, seperti yang ditunjukkan hadits dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

"Siapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'Atiq." (HR. Al-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736 dan Shahih al-Jami’, no. 6471)

Masih dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang anjuran membaca surat Al-Kahfi Shahih al-Jami’, no. 6470)
Rasulullah SAW Bersabda,"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha (sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun." (HR. Abu Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585)

Membaca surat al kahfi ..

Bismillah...
Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya. Dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.

Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)

Imam Al-Syafi'i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum'at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi'i: 1/237).

Al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullaah mengungkapkan dalam Amali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at dan siangnya. (Lihat: Faidh al-Qadir: 6/199).

DR Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241)

Dari beberapa riwayat di atas, bahwa ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)

Balasan kedua bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at berupa ampunan dosa antara dua Jum’at. Dan boleh jadi inilah maksud dari disinari di antara dua Jum’at. Karena nurr (cahaya) ketaatan akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti firman Allah Ta’ala:

إن الحسنات يُذْهِبْن السيئات

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114)

Sabtu, 25 Mei 2013

Hanya sebuah coretan...

Bismillah...

Beberapa minggu yang lalu sempat berbincang dengan beberapa anggota keluarga saya, entah mengapa dari perbincangan itu sempat adu argumen tentang sebuah profesi. Yah ada sebagian keluarga saya yang beranggapan profesi dokter itu lebih bernilai. Dan mau tidak mau saya katakan "waduh ini salah, mangkanya sampai sekarang negara ini nggak maju-maju, karena salah satunya pemikirannya terkotak-kotak dan lebih mengkhususkan pada satu pemikiran saja". Walaupun udah saling beradu argumen tetap saja pada pemikiran masing-masing.. hadeuh... Yo wes lah, nggak bisa memaksakannya. Dan perbincangan itu berhenti sampai disitu, tanpa ada penyatuan pendapat.
Ehm Kenapa rata-rata orang beranggapan jadi dokter itu lebih baik. Terlebih lagi kalau melihat sebagian orang tuanya yang menginginkan anaknya menjadi dokter. Aduhh kudu diubah tuh pemikirannya... Padahal setiap profesi itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan setiap profesi itu sama saja kok, nggak ada yang bisa dibanggain satu sama lain. Yang mampu dibanggain itu manfaat yang dapat dihasilkan dari profesi itu sendiri kepada banyak orang. Kudu diingat tuh "khoirunnas anfa'uhumlinnas: manusia yang paling baik adalah yang banyak manfaatnya.  Setiap profesi bernilai mulia semua kalau dilakukan dengan tepat dan benar. Contohnya saja seorang guru, uihhh salut kalau dengan profesi ini. Soalnya ini profesi yang nggak kesampaian..huhu 
Kalau ingat-ingat dengan kata guru, sedikit ingin  flashback kembali sebelum profesi saya sekarang yang menjadi pilihan hidup saya. Ehm dahulu sih pas tamat SMA saya ingin sekali menjadi seorang guru matematika. Bukan apa-apa sih soalnya pelajarannya adalah pelajaran favorite saya dari SD, SMP, hingga SMA. Kalau udah pelajaran ini semangatnya minta ampun dibanding pelajaran yang lain. Bukan apa-apa sih , bukan berarti pelajaran yang lain tidak saya sukai loh, cuman matematika lebih saya senangi. Guru-guru yang mengajar pelajaran ini dari SD hingga SMA pun menyenangkan. Minat saya dibidang ini pun masih saya favorite kan sampai sekarang meski profesi saya  sekarang lebih ke pelajaran biologinya... hehe tak apalah, namanya juga senang. Dan Sangking senangya saya dengan pelajaran ini, sampai-sampai komunitas pencinta matematika saya ikuti. Padahal komunitas itu isinya guru-guru matematika semua. Tapi tak apalah, namanya juga menyukai, jadi apapun diikuti kalau berbau matematika.. Kecintaan saya dengan pelajaran ini, nggak sampai hanya disitu loh, soalnya pernah suatu ketika dan telah menjadi kebiasaan bagi adik-adik saya, ketika adik-adik saya menyodorkan minta diajari pekerjaan rumah mereka udah tahu pelajaran apa yang harus disodorkan pertama kali ke saya, yah matematika. Baru pelajaran-pelajaran lainnya yang menyusul.
Yah kata orang cinta tidak harus memiliki dan kalau boleh dibalik untuk sebuah profesi, mencintai bidang itu nggak harus mengambil di bidang itu juga kok asalkan hati tetap menyukai dengan bidang itu walaupun bidang lain yang akhirnya diambil. Maksain pendapat dan pemikiran..hehe . Walhasil seperti kiasan saya sebelumnya, walaupun saya mencintai pelajaran ini tapi tidak menyampaikan saya meraih cita-cita menjadi seorang guru matematika. Walhasil singkat cerita keinginan saya ingin menjadi guru matematika tidak kesampaian. Saat tamat SMA orang tua saya menyodorkan hanya 2 pilihan kepada saya mau masuk ke I.DN atau masuk fakultas kedokteran. Uih suatu keputusan yang berat karena kedua-duanya bukan pilihan awal yang saya inginkan. Walaupun menjadi seorang dokter memang sempat terbesit ketika berbincang dengan sahabat saya waktu SMA di ruang serbaguna yang dahulu dijadikan  mushola. Saat itu sempat terucap kata-kata" ehm kalau jadi dokter boleh juga tuh ukh plus dokternya hafidzho juga, Mudah-mudahan lah ya..aamiin" Yah kira-kira begitulah percakapan yang sempat terlintas saat itu. Tapi hanya sebuah percakapan yang nggak berlanjut. Kalau dipikir-pikir Ehm, memang kata-kata itu adalah do'a, kalau ngeliat faktanya sekarang.  
Melanjutkan kembali, saat 2 pilihan itu diberikan perlu banyak pertimbangan yang harus saya pikirkan. Perlu istikharah beberapa kali sampai keyakinan timbul untuk memilih salah satunya. Dengan bismillah saya jatuhkan pilihan saya ke fakultas kedokteran dengan alasan salah satunya kalau mengambil IP.N pasti kudung yang dipake nggak bisa dipanjangin terus harus pake celana bukan rok, makanya saya memilih kedokteran salah satunya atas dasar pertimbangan itu. Bukan karena profesi itu lebih bernilai yang sebagian orang pikirkan
Lanjut cerita setelah menjalani masa-masa kuliah, alhamdulillah dapat menjalaninya dengan kondisi yang tetap tak berubah. Saya tetap mampu ikut kajian pekanan "lingkaran cinta".. hehe bahasa kiasan tuh.., tetap menjaga kudung saya dan penampilan saya. Dan selanjutnya selesai menjalani masa kuliah kemudian menjalani masa-masa coas. Nah ini yang begitu berat dalam melangkah. Banyak sekali kendala-kendala dalam menjalaninya. Sampai ketika di tugaskan di sal Anak, saya sempat berkeinginan untuk berhenti. Soalnya itu stase mayor yang terberat yang saya jalani. Jumlah coas yang masuk sal ini sangatlah sedikit sehingga terasa melelahkan sekali dalam menjalankannya. Saya ingat dari 9-10  stase hanya stase anak yang tiap kali jaga tidak pernah ada waktu untuk beristirahat, full 24 jam soalnya disambung dengan dinas pagi apalagi waktu itu pas bulan puasa tambah deh, makanan buat buka disambung buat sahur jam 3 pagi. Ehm nggak kebayangkan, berbuka hanya dengan minuman itu selama kurang lebih 14 kali lebih jaga selama bulan ramadhan. Kalau stase lain mah 15 menit ada waktu buat istirahat alhamdulillah banget. Tapi alhamdulillah pemikiran untuk berhenti nggak sempat terealisasikan, hanya ketika di stase anak saja. Soalnya dipikir lagi kasihan dengan orang tua saya yang udah ngeluarin biaya buat kuliah hingga coas. Dan Hingga akhirnya sampailah di stase terakhir yaitu stase penyakit dalam yang berakhir dengan akhir yang indah. Dan alhamdulillahnya lagi meski terseok-seok ( ini bahasa yang saya pakai dengan sahabat saya yang namanya tia), masih diberikan keteguhan untuk melangkah di jalan juang..hehe bahasanya agak lebay sich.
Singkat cerita  akhirnya mampu menyelesaikan S.Ked hingga menjadi Dr. alhamdulillah. Ehm tapi ada lagi yang harus dihadapi ketika selesai Dr, ternyata sebuah peraturan baru yang harus dijalani yaitu kudu' menyelesaikan internship selama satu tahun lamanya di kota rantauan. Dan alhamdulillah kini internship telah diselesaikan dan berakhir pada 26 april 2013 di sebuah kota yang cukup jauh bagi saya yaitu Muaro Bungo. Dan kini semua teman-teman sejawat saya yang telah melaksanakan internship sudah kembali ke kota asal masing-masing, termaksud saya kembali ke kampung halaman.

#note: Sebuah coretan-coretan yang nggak penting sich, tapi prosesnya yang penting. 
ditulis ba'da isya'@ lahat city

Rabu, 22 Mei 2013

SHAUM AYYAMUL BIDH

Bismillah...
Ehm, alhamdulillah nggak kerasa udah masuk pertengahan bulan rajab... Dan ada puasa sunnah yang dapat kita kerjakan yaitu ayyamul bidh. Menurut terjemahan kasarnya yaitu puasa hari putih / terang, atau yang sering kita dengar yaitu puasa tengah bulan. Berikut beberapa hadist yang menjelaskan tentang ayyamul bidh.

"Shaum 3 (tiga) hari tiap bulan merupakan shaum sepanjang tahun. Dan shaum Ayyamul Biidh (hari-hari ýαnğ putih) yaitu tgl 13,14,15 bulan Qamariyah".
(HR. an-Nasa'i no.2377; dishahihkan oleh syaikh al-Albani) 

Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai) 

Abu Hurairah ra. Berkata, “Teman dekatku (Nabi Muhammad saw.) berpesan tiga hal kepadaku: berpuasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih)

Ibnu Abbas ra. berkata, “Rasulullah saw. tidak pernah berbuka (tidak berpuasa) pada Ayyamul-Bidh, baik di rumah maupun sedang bepergian.” (h.r. Nasa’i. Sanad hadits ini hasan)

Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari salah satu bulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas.” (HR. At Tirmidzi)

Semoga bermanfaat, dan selamat menjalankan puasa ayyamul bidh... Semoga Puasa kita diterima..aamiin

Lewatkan Saja...

Bismillah...
Huaaa ndak kerasa udah hampir satu bulan euy. Tanpa status yang jelasssss.. Eits bukan status apa2 nih. Status pekerjaan..hehe.. Yah hampir satu bulan menunggu. Menunggu acc lamaran kerja, menunggu balasan dari "Surat Cinta". Aktivitas full di rumah, berhubung di kampung halaman nggak ada klinik yang bisa dimasukin lamaran soalnya memang nggak ada klinik.. betul-betul sesuatu... Kegiatan di rumah ajang latihan diri di luar profesi nih. Jadi ibu rumah tangga, jadi istri yang baik dan ibu yang baik kelaknya. aamiin. Membersihkan rumah dan sembari sedikit mengasah kafaah di bidang kuliner.

#Sedikit luapan hati, yah mudah2an semua yang ditunggu segera dapat beritanya... aamiin

Selasa, 21 Mei 2013

Nasyid " Jalan Masih Panjang" by Edcoustic

Bismillah...

Oh Jalan masih panjang terbentang dihadapan
Tak hanya sekedar dunia
Lihatlah kedepan yang lalu biar berlalu
Jadikan pemicu kalbu
Reff:
Jalan hidup takkan pernah lurus
Pasti ada salah lewati segalanya
Tapi Tuhan tak pernah berhenti
Membuka jendela maaf untuk kita

Nasyid "Hadapilah' by Shoutul Harokah

Bismillah...
walau hujan badai kan terus melanda
walau amuk gelombang tak henti menerjang
walau terang mencegah, walau mentari kan membakar
jangan letih menapaki kehidupan

ujian bagaikan terik sinar sang surya
hadir kedunia bersama berjuta karunia
janganlah bertekuk lutut dalam pelukan putus asa
janganlah bersimpuh dihadapan duka

hadapilah segala tantangan
sambutlah harimu dengan suka cita
hadapilah segala ujian 
dalam kesulitan pasti ada kemudahan

Nasyid "Atas Nama Cinta" by Unic

Bismillah...

Tika mata
Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa menyubur harapan
Dan seketika
Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa singkat perjalanan
Tersedar aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta

Reff:
Rela aku pendamkan
Impian yang tersimpan
Enggan ku keasyikan
Gusar keindahannya
Merampas rasa cinta
Pada Dia yang lebih sempurna

Bukan mudah
Bernafas dalam jiwa hamba
Dan ku cuba
Menghindarkan pesona maya
Kerna tak upaya ku hadapinya
Andai murka-Nya menghukum leka

Reff: Diatas nama cinta
Pada yang selayaknya
Kunafikan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Agar disuluh cahaya redha-Nya

Biar sendiri hingga hujung nyawa
Asal tak sepi dari kasih-Nya
Kerna sesungguhnya hakikat cinta
Hanya Dia yang Esa
Saratkan hati ini dengan cinta hakiki
Sehingga ku rasai
Nikmat-Nya
Syurga-Nya
Cinta-Nya 


Senin, 20 Mei 2013

It's About Ukhuwah...

Bismillah...
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103).

Pernahkah kita membayangkan dan memikirkan, kalau ternyata yang memberikan kekuatan pada diri ini untuk tetap terus bertahan diantaranya adalah karena ukhuwah. Persaudaraan yang perjumpaannya dan perpisahannya karena Alloh. Sebagaimana imam Hasan Albana mengatakan " ukhuwah adalah keterikatan hati dan jiwa antara satu sama lain yang dilandaskan akidah."
Pernahkah kita membayangkan dan memikirkan kalau ternyata yang membuat dirimu tetap merasa aman dan tentram meski engkau jauh dari keluarga tercinta adalah karena ada ukhuwah. Berkumpul bersama sahabat-sahabat inspiratif, berkumpul dalam satu fikroh yang sama. Semuanya tak membuat kau bersedih karena ada ukhuwah di dalamnya.
Pernahkah kita memikirkan kalau bukan karena ukhuwah sudah pasti hidup kita penuh dengan warna-warni yang tak jelas arah dari maksud warna-warni itu. Pasti kita semua menyadari bahwa hidup dengan balutan ukhuwah di dalamnya maka akan terasa indah hidup yang kita jalani.

Lagi dan lagi ada ukhuwah sepanjang episode rantauan ku. Tak terasa jauh dari orang tua, jauh dari saudara, tak membuat diri ini berhenti untuk melangkah walaupun hanya terseok-seok. 6 tahun menjalin ukhuwah di kota rantauan pertama, dengan penuh antusias sebagai mahasiswa ataupun S.Ked dan 11 bulan menjalin ukhuwah di kota rantauan kedua bersama kakak-kakak yang nan inspiratif.

Ukhuwah tak mengenal kesudahan ia mengiringimu dalam hidup sebagai penyejuk...menyapamu dalam kesendirian yang melelahkan dan menjagamu tetap dalam senyum...ukhuwah adalah persaudaraan yang kekal,,,ia tak mengenal kejenuhan...ukhuwah selalu punya waktu untuk dibagi, meski hanya sebuah nasehat atau sebait doa yang tak tampak... Tenang dan menenangkan, itulah persahabatan ...saling memahami setiap warna karakter yang tercipta adalah ciri kedewasaan dari persahabatan... ramai dan jenaka adalah sisi lain dari sebuah kepolosan ...sedang sepinya adalah pengendalian diri...indahnya adalah jika semuanya adalah karena Allah...

Hadits Muadz bin Anas Al-Jahni bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Siapa saja yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka berarti ia telah sempurna imannya.   (HR. AL Hakim)