Sabtu, 09 Maret 2013

Perjalanan Episode Indah...

Bismillah...
InGIN mengarsipkan tulisan yang sebelumnya pernah aku post kan di fb. Sebenarnya, ingin membuat cerita kelanjutannya pada episode perjalanan 3. Biar nyambung maka diarsipkanlah perjalanan episode 1 dan 2.

Perjalanan episode 1
Berawal dari rencana Allah yang tak pernah kubayangkan sungguh indahnya, diri ini baru menyadari bahwa apa yang terjadi pada diri ini tidak lain adalah scenario yang telah ditentukannya.. ya kala itu aku mengikuti ujian kompetensi  di bidangku. Suatu ujian yang begitu berharga begitu diusahakan untuk dapat lulus karena saat tidak lulus maka entah apa yang akan terjadi pada hidupku gumamku saat itu…hingga suatu ketika berita kelulusan diganti berita kegagalan.. sungguh saat menerima itu, hati ini sedih lebih sedih dibandingkan jikalau tidak lulus stase karena puncak usaha selama ini yang dituju adalah lulus kompetensi ini. Bagaimana tidak setelah sekian lama mengarungi sebuah runtutan perjalanan akademis hasilnya tiada berarti. Butuh beberapa hari diri ini memahami arti semuanya yang terjadi kala itu. Beberapa hari telah dilalui diri ini menyadari bahwa, kegagalan yang didapat mungkin karena selama ini terlalu sibuk mencari duniawi, terlalu sibuk memikirkan  kepentingan pribadi, hingga sibuknya saat itu membina/mengisi pun tak ada waktu, aku teringat ketika murobbi ku berkali-kali menawarkan binaan yang baru dan kala itu aku jawab afwan mba kayaknya g’ bisa soalnya kendalanya di waktu dan lebih menyedihkan binaan yang telah kumiliki dari awal memasuki dunia koas dengan tujuan ya sebagai penjagaan bagiku karena kader tanpa seorang binaan tidak akan mampu terjaga karena tidak ada bahan evaluasi  bagi dirinya karena tak sedikit mutarobbi adalah cerminan bagi murobinya walaupun ada yang mampu bertahan di dunia perkoasan tanpa membina tapi sangatlah sedikit…namun hal itu hanya mampu bertahan sampai pertengahan stase dan akhirnya  terpaksa aku transfer setelah mengarungi  ¾ perjalanan koas  karena manajemen waktuku yang salah hingga tak ada waktu untuk mengisi , .. yah mungkin karena  itulah Allah memberikan tegurannya berupa kegagalan pada diriku karena kesibukan duniawi yang kucari mengalahkan kesibukan dalam mengurusi dakwah. . Astaghfirullah hal’azim, semoga Engkau memberikan ampunan kepada hamba yang  lambat laun begitu meninggalkan kepentingan dakwah ini, ucapku kala itu… Pekan demi pekan semangat itu kembali memuncah yah semangat perjuangan yang pernah timbul dikala menjadi mahasiswa. Tak masalah jikalau belum berhasil toh aku bisa kembali lagi untuk bersemangat dalam urusan dakwah ini. Bersemangat untuk kembali lagi membina, bersemangat untuk kembali lagi menasehati saudara-saudara seperjuangan, dan bersemangat kembali untuk terlibat lagi ikut terjun di dalamnya…Subhanallah,,,Itulah suatu bentuk teguran yang indah dariNya…hingga akhirnya Allah memberikan karunianya  dalam keberhasilan yang tertunda, dan saat ini alhamdulillah, segala puji hanya bagiMu Ya Rabb…bukan keberhasilan yang tertunda melainkan sebuah keberhasilan berupa kelulusan dalam ujian kali ini ditambah berkat doa dan dorongan semangat  dari sosok-sosok luar biasa walaupun hanya bertemu tiap pekan sekali namun kalian begitu berharga…_ana uhibbukifillah_  

Perjalanan episode 2
Diri ini kembali lagi menyadari betapa Allah sungguh selalu akan memberikan yang terbaik bagi setiap hamba-hambanya dan scenario yang telah ditetapkan pada diri ini sangat indah jauh lebih indah dari  apapun yang telah kudapatkan selama ini. Yah saat diri ini berkesempatan untuk dapat  mengunjungi ke kota kelahiran tempat tinggal kekasih Allah, uswatunhasanah bagi manusia, Rasulullah Muhammad saw… Ya Allah segala puji hanya bagi Mu, tiada daya dan upaya kecuali tanpa izinMU…Diri ini kembali lagi mengingat kalau saja hamba lulus mungkin hamba tidak akan bisa mengunjungi kota itu, dan itulah dari sekian hikmah yang Allah telah rencanakan dibalik sebuah kegagalan. Subhanallah…. selama 7 hari dikota itu tidak henti-hentinya diri ini takjub akan kondisi di sana, sangking takjubnya sulit menjelaskan perasaan hati ini ketika di sana. Yang jelas wajarlah jika setiap orang yang pernah ke sana ingin berkali-kali kesana kembali atau bahkan menetap di sana… suatu bentuk ekspresi yang tidak berlebihan itulah kenyataannya… Sepanjang  perjalanan disana tidak ada yang luput dari ketakjuban.. bagiku tidak ada yang tidak memberikan arti, setiap hari yang dilalui selalu sirat akan hikmah..salah satunya Saat ketika memasuki RAUDOH/TAMAN SURGA subhanallah tak ternilai segalanya terlebih lagi saat melihat makam kekasih Allah,,, sang pembawa risalah hingga umatnya sampai sekarang dapat merasakan kenikmatan sebuah  iman, betapa miris rasanya hati ini saat membayangkan kecintaan Rasul kepada umatnya sedangkan umatnya tak setiap hari memberikan sholawat kepadanya, betapa miris rasanya hati ini ketika membayangkan perjuangannya dalam menegakkan islam sedangkan sebagian umatnya tak berjuang meneggakkan islam dalam dakwah ini saat ini, banyak kemirisan yang timbul di hati ini, ya nabiyallah sholawat beriringsalam selalu tercurahkan atasmu, sang kekasih Allah, sang pembawa risalah…hati ini kembali terhenyu ketika memasuki masjidil haram, tak luput dari ketakjuban dari seorang nabi Ibrahim a.s dan putranya Nabi Ismail a.s.  dan terhenyu kembali  ketika menapaki  siroh nabawi, siroh sahabat yang selama ini hanya mampu mengetahui lewat sebuah buku namun bisa melihat secara langsung jejak2nya, ,,,Subhanallah sungguh  indah karuniaMu YA Rab Dan semoga Allah berikan kesempatan berkali-kali kepada kita agar dapat beribadah disana terlebih lagi dalam ibadah haji…

Perjalanan episode 3
Kali ini episode ini spesial tentang dunia internship yang masih aku jalani tentunya sampai sekarang. Sebuah kondisi dimana mesti dilaksanakan bagi dokter yang baru menyelesaikan dunia perkoasannya. Peraturan yang mengharuskan untuk satu tahun menjalankan magang di tempat yang sudah di tentukan sebelumnya. Alhamdulillah, aku di tempatkan di sebuah kota yang 10-12 jam jauh dari kampung halamanku. Sebuah kota yang baru aku dengar kala itu " Muaro Bungo", sebuah kabupaten yang berada di Jambi. Kegiatan internship dibagi menjadi 3 stase yaitu puskesmas, bangsal, dan IGD. Waktu masing-masing stasenya 4 bulan lamanya. Ehm, episode ini memang butuh-butuh ekstra keluangan hati.
Seperti ayat yang menjadi penguat.  "Fa idza azamta, fa tawakkal 'alalloh...: serahkan semua azam, cita, dan keinginanmu sepenuhnya kepada Alloh..." Tidak Ada sebaik-baik penentu keputusan kecuali Alloh
Suatu bentuk kekhawatiran sebelumnya saat mengetahui diri ini akan pergi merantau melanjutkan kewajiban selama satu tahun penuh. Kala itu, do’a yang selalu diharapkan semoga Alloh memberikan tempat yang terbaik bagi ana.  Karena sesungguhnya betul banget tempat yang terbaik itu adalah tempat yang telah ditetapkan Alloh bukan tempat yang kau inginkan. Dan akhirnya Alloh menjawab itu semua dengan satu tempat yang masih asing di diriku kala itu Kabupaten Muaro Bungo Jambi.
Tak terasa dah hampir 10 bulan menghabiskan waktu disini…lagi-lagi Alhamdulillah scenario dan episode-episode yang Alloh telah rancang memang SUPER DUPER TERBAIK…
Tak ada kekecewaan, namun rasa kesyukuran. Alloh mempertemukan dengan sosok-sosok yang menginspiratif dalam lingkaran cinta. Lingkaran cinta itu sebuah pertemuan karena Alloh. Didalamnya ada ukhuwah dan pastinya selalu ada rasa cinta kepada saudara-saudara seperjuangan.
Lagi dan lagi Alhamdulillah, Alloh menggantikan sahabat-sahabat yang meninspiratif di tempat ana sebelumnya dengan sosok-sosok yang juga menginspiratif dalam jejak kelana kali ini di kota rantauan… 
Dan sahabat-sahabat ini adalah sosok yang penuh inspiratif, mba2ku tercinta. Meski berbeda usia namun dalam ukhuwah tak mengenal usia....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar