Sabtu, 16 Februari 2013

KudungKu... In Memmorian Masa Abu-Abu



Bismillahhirrohmannirrohim...
Masih di bulan februari kan, tak apalah walau tak nge pos di blog pas 14 februari, hari dimana sebagai hari menutup aurat. Yang penting masih pada bulannya... hehe (maksa.com kali). Sedikit ingin bercerita awal mula ku mengenal apa yang namanya "Hijab" atau "kudung" yang lebih tepatnya. Awalku mengenalnya mungkin tanpa rencanaku tapi yang jelas Alloh telah memberikan scenarioNya yang begitu indah hingga aku mengenal apa yang namanya kudung. 
Kali pertamaku mengenalnya, bermula saat diriku masuk ke salah satu SMA yang bisa dibilang katanya sich SMA terbaik di daerah ku. Saat itu aku tak pernah mengetahui kalau ternyata kudung itu wajib hukumnya, karena yang kuketahui selama ini yah kudung itu tak ada hukumnya, hanya sekedar untuk menutupi rambut yang acak-acakan. Itu pikiranku saat SMP. Karena mengapa bagiku orang yang menggunakan kerudung tak perlu lagi malu kalau lagi lupa menyisir rambut mereka, karena semua orang pastinya tidak akan tahu sebab mereka tak bisa melihat karena pastinya ditutupi dengan kerudung. Ah itu pikiran saat masih jahiliyah... menyedihkan bukan pernah berpikiran seperti itu...astaghfirullah hal'adzim.
Yah, melanjutkan ceritanya, waktu itu di SMA ku ternyata ada sosok guru agama yang dengan tegasnya mengatakan kalau kudung itu WAJIB hukumnya. Astagfhfirulloh, ternyata selama ini yang aku pikirkan adalah salah kalau kerudung itu mah ndak ada hukumnya sama sekali. Yah kenapa bisa dikatakan wajib, karena berdasarkan:

[Qs. al-Ahzab : 59].
Artinya : ‘Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’

[Qs. an-Nûr : 31].
Artinya: ‘Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ….’

Sebenarnya  kedua surat di atas, malah lebih tegas menjelaskan bagaimana seharusnya seorang muslimah berpakaian, bukan hanya ditegaskan dalam makna kerudungnya saja. Mendengar ini alhamdulillah akhirnya, diri ini tahu juga tentang wajibnya menggunakan kerudung. Eh tapi pada tahun pertama saat SMA diri ini tak langsung menggunakan kerudung, butuh pemahaman lebih lanjut. Pemahaman apa? yang pastinya pemahaman agamanya. Mungkin karena baru perdana, jadi diri ini masih agak malu menggunakan kudung soalnya tingkah laku belum mampu menyertai makna di balik seorang muslimah yang menggunakan kerudung. Yah satu tahun kurang lebih diri ini menggali pemahaman itu melalui mengikuti program mnetoring di sekolahku + berteman dengan sahabat shaliha, saudara seperjuanganku waktu SMA. Beliau yang banyak memberiku pemahaman akan pentingnya menggunakan kudung. Sampai-sampai beliau saat itu berikan tausiyah berupa hadist yang menjelaskan tentang hukuman apa yang akan didapatkan bagi perempuan yang tidak mengggunakan kerudung. Entah dirinya masih ingat atau tidak, mudah-mudahan ingat yak. 
  
Yaitu  berupa hadits yang mengancam wanita tidak masuk surga karena tidak berkerudung.:
Rasulullah saw bersabda: Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan  (berpakain tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 th).. (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).

Mendengar ini ada banyak semangat yang membuncah untuk menggunakan kudung. Dan alhamdulillah, pada tahun kedua diri ini sudah menggunakan kudung. Tapi tak ada yang spesial dalam artian tanggal ataupun bulan atau malah harinya tepatnya kapan aku menggunakan kudung. Yang jelas makna apa yang terjadi dalam hidupku pada tahun kedua itu. Makna yang berarti tentang akan KEWAJIBAN bagi setiap muslimah.
Iya kan sering tuh ana bilang sahabat shaliha nan inspiratif disebutin, nah sekarang ndak papa yak tak pampangin gambar fotonya. Izin ya ukh.. maksa sich. tapi ndak apalah ya..  mudah-mudahan orangnya tak baca ini blog.hehe  
sahabat shaliha nan inspiratif  ( jazakillah khair ukhty)



Alhamdulillah, itulah cerita singkat tentang Kudungku. Sebenarnya panjang sih runtutannya ceritanya cuman kalau di post dalam blog kayaknya panjang banget ceritanya nanti..

menjelang dzuhur:@lahat city

Tidak ada komentar:

Posting Komentar