I. Pendahuluan
Mengenal rasul
merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam pembinaan keagamaan
seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang pertama yang
dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang kedua
adalah keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu
pengenalan terhadap Rasulullah SAW sangat menentukan tingkat pemahaman,
penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman mereka,
karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.
Mengenal
rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum muslimin masa kini
karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus beriman
kepada kerasulan Muhammad SAW dengan keimanan yang sebenar-benarnya.
Inilah sebuah upaya untuk menghayati makna syahadatain.
Ibnu
Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah mengenal
para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan yang
disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada jalan
menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan
tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik
dan buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul untuk
mendapatkan ridha Allah.
II. Pengertian Rasul, Nabi serta Risalah
Rasul
adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada
manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya sehingga
apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan
mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Nabi adalah lelaki
pilihan yang diutus oleh Allah mendapatkan wahyu berupa syariat namun
tidak harus disampaikan. Nabi diutus untuk mengukuhkan syariat
sebelumya.
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT
berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan
manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ciri-ciri Rasul:
a. Laki-laki yang berasal dari manusia, QS. Al Kahfi (18) : 110
b. Ma’sum terjaga dari kesalahan, QS. An Najm (53) : 2-5
c. Menjadi suri teladan, QS. Al Ahzab (33) : 21
d. Memiliki akhlaq yang mulia; shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. QS. Al Qalam (18) : 4
e. Memiliki mu’jizat, QS. Al Qomar (54) : 1
f. Tersampaikan berita tentang kedatangannya, QS. Ash Shaff (61) : 6
g. Adanya berita kenabian, QS. Al Furqan (25) : 30
h. Hasil perbuatan seperti kader (sahabat), lingkungan dan tatanan kehidupan dan peradaban Islami, QS. Al Fath (48) : 29
a. Laki-laki yang berasal dari manusia, QS. Al Kahfi (18) : 110
b. Ma’sum terjaga dari kesalahan, QS. An Najm (53) : 2-5
c. Menjadi suri teladan, QS. Al Ahzab (33) : 21
d. Memiliki akhlaq yang mulia; shidiq, tabligh, amanah dan fathonah. QS. Al Qalam (18) : 4
e. Memiliki mu’jizat, QS. Al Qomar (54) : 1
f. Tersampaikan berita tentang kedatangannya, QS. Ash Shaff (61) : 6
g. Adanya berita kenabian, QS. Al Furqan (25) : 30
h. Hasil perbuatan seperti kader (sahabat), lingkungan dan tatanan kehidupan dan peradaban Islami, QS. Al Fath (48) : 29
III. Tugas Para Rasul
A. Umum
1. Menyampaikan risalah, QS Al Maidah (5) : 67
2. Memperkenalkan Al Khalik, QS. Ali Imran (3) : 190
3. Menjelaskan cara beribadah,
Hadits : “Shalatlah kamu seperti halnya aku shalat”. (HR. Bukhori, Muslim)
4. Menjelaskan pedoman hidup,
Hadits : “Rasulullah SAW bersabda: “ Barangsiapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan untuknya, Dia akan pandaikan dalam hal agama”. (HR. Bukhari, Muslim)
5. Mendidik
Berdasarkan Sirah Nabawiyah, menunjukkan bagaimana para sahabat belajar di rumah Arqom bin Abi Arqom.
1. Menyampaikan risalah, QS Al Maidah (5) : 67
2. Memperkenalkan Al Khalik, QS. Ali Imran (3) : 190
3. Menjelaskan cara beribadah,
Hadits : “Shalatlah kamu seperti halnya aku shalat”. (HR. Bukhori, Muslim)
4. Menjelaskan pedoman hidup,
Hadits : “Rasulullah SAW bersabda: “ Barangsiapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan untuknya, Dia akan pandaikan dalam hal agama”. (HR. Bukhari, Muslim)
5. Mendidik
Berdasarkan Sirah Nabawiyah, menunjukkan bagaimana para sahabat belajar di rumah Arqom bin Abi Arqom.
B. Khusus
1. Menegakkan din Allah, QS. Asy Syuura’ (42) : 13-15
2. Menegakkan khilafah, QS. An Nuur (24) : 55
3. Membina kader, QS. Ali Imran (3) : 104
4. Membuat konsep panduan da’wah, QS. Ali Imran (3) : 159
5. Melaksanakan panduan da’wah, QS. Al Baqarah (2) : 208
1. Menegakkan din Allah, QS. Asy Syuura’ (42) : 13-15
2. Menegakkan khilafah, QS. An Nuur (24) : 55
3. Membina kader, QS. Ali Imran (3) : 104
4. Membuat konsep panduan da’wah, QS. Ali Imran (3) : 159
5. Melaksanakan panduan da’wah, QS. Al Baqarah (2) : 208
Tidak ada komentar:
Posting Komentar