Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqoroh:216)
sebuah
buku berjudul Istikharoh Cinta, penulis M.Shodiq Mustika.penerbit
Qultum Media,hmm..sedikit resume dari buku tersebut,semoga bermanfaat
terutama untuk saudara-saudariku yg lg beristikharoh ^_^..
Rasul
saw. telah memberi informasi kepada kita bagaimana kita memilih
pasangan hidup.ada empat faktor yang dieprtimbangkan:1.din/ agama
(akhlak)2.keturunan3.kecantikan4.kekayaan
"........maka beruntunglah kamu yang memilih perempuan yang memiliki din (yang baik)"(HR.Bukhari Muslim)
buat apa istikharoh?beberapa alasan diantaranya:1.menetapkan hati2.mencari ketenangan,3.mengambil jarak dari masalah
untuk
soal jodoh, yang kita pertimbangkan tentu tak hanya calon
mempelai,melainkan juga ayah-ibunya,adik-kakaknya, teman-temannya, dan
aktivitas kesehariannya.kita tidak dapat mengambil seseorang dari
kehidupannya dan menyelipkan sosoknya di jadwalkehidupan kita begitu
saja.Untuk mempertimbangkan hal ini, kita harus mengingat banyak sisi
kehidupan kita dengan calonpasangan kita.tak melulu urusan cinta,
pilihan organisasi, keahlian masak, sifat keibuan,dan kemampuan mengatur
keuangan juga ditimbang penting sebagian orang.sadari sisi-sisi ini,
lihat semua versinya, dan lihat bagaimana tubuh serta pikiran
kitabereaksi terhadap calon pasangan kita.ada yang mungkin langsung
Degh!!!merasakan kecenderungan yah ini..pasangan saya,atau bahkan ada
tidak ada perasaan sama sekali.tak suka dengan beberapa sisi calon?
mungkin masih bisa ditoleransi.tak bisa mentolerir? putuskan saja untuk
tidak diteruskan, walaupun mungkinkecenderungan sempat singgah. Bisa?
bisa, bukankah cinta tak harus berarti memiliki?
adakalanya,
seseorang merasa cocok dengan kriteria calon pasangannya.namun, muncul
masalah baru: keragu-raguan terhadap calon pasangannya tsb."bagaimana
sikapnya? seperti apa karakternya? apa saja kebiasaannya?"hal-hal
semacam ini memang cukup sulit diterka, bahkan bagi mereka pelaku
pacaranyang cukup lama sekalipun, apalagi bagi kita yang tidak mengenal
kata pacaran.tentunya kejujuran dan keterbukaan dalam proses saling
mengenal harus selalu mengiringi.tapi ingat, betapa pentingnya kita
untuk selalu menjaga hati, walau mungkin kecenderunganitu sudah mulai
ada...
dan solusinya do'a...mengapa
do'a?yah..karena ini:"...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu.dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia
amat buruk bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al
Baqoroh:216)
kita hanya bisa meyakini sesuatu tanpa
benar-benar mengetahuinya, dalam hal ini kitaadalah sesosok makhluk yang
tidak mengetahui sesuatu, sudah selayaknyalah bahwa pihakyang tahu
bertanya apda pihak yang Maha Tahu.
pada saat melakukan
istikharoh, terasa sekali kedekatan seorang hamba dengan
Alloh,nikmatilah saat-saat kebersamaan kita denganNya.manfaatkanlah
kesempatan ini dengan bersungguh-sungguh, sebab keputusan yang kita
ambiladalah sebuah keputusan yang tanpa kita sadari adalah keputusan
yang besar, pengaruhnya tidakhanya bagi diri kita tapi juga untuk orang
lain.dalam melakukan isitikharoh, yakinlah bahwa Alloh mengabulkan doa
kita."aku sesuai prasangka hambaKu"
gunakan akal kita juga
untuk bermusyawarah dengan orang-orang yang di kehidupan kitadalam
memilih jodoh..An-Nawawi mengatakan. "disunnahkan untuk bermusyawarah
sebelum melakukan istikharohdengan orang yang:1. suka memberi nasihat2.
penyayang3. berpengalaman4. agama dan ilmunya dapat dipercaya.
sudah
bermusyawarah?lantas sudah beristikharoh?apakah kita perlu untuk
menunggu kemantapan hati?sebenarnya kita tidak perlu menunggu kemantapan
hati.Muhammad bin Ali Kamaluddin Az-Zamlakani menyatakan,"apabila
seseorang shalat 2 rakaat istikharoh karena suatu urusan,hendaklah
sesudah itu dia mengerjakan apa yang dipandangnya baik, dalamkeadaaan
lapang dadanya (lega) ataupun tidak. dan dalam hadits ini tidak ada
indikasiyang menyatakan syarat bahwa harus ada insyirah (kelapangan)
dada ataupun perasaan.
daripada menunggu kemantapan hati,
lebih baik kita menciptakan kemantapan di hatikita sendiri seusai
beristikharoh. Caranya gunakan akal sehat kita..
andaikan
akal sehat kita sudah menyatakan dengan tegas bahwasi fulanah adalah
jodoh terbaik kita, maka kita dapat segera menindaklanjuti. Bagaimana
jika akal sehat kita belum dapat mengambil suatu keputusan dengan
tegas?Ali Al-Qari menyarankan,"hendaknya dia shalat istikharoh lagi
sampai terlihat jelas kebaikannya."
maksud"sampai terlihat jelas" adalah sampai akal sehat menerimanya tanpa ada bantahan lagi.
kita pun tidak perlu lama dan menunda-nunda mengambil keputusan...
andai
terlalu lama menimbang-nimbang, mungkin saja itu justru merupakan
pertanda bahwapasukan iblis sedang membolak-balikan qalbu kita dan
mencemarinya, sehingga akal sehat kitakurang mampu berpikir optimal.
nah Lho???jangan lama-lama dalam mengambil keputusan!!!
inikah pilihan Alloh?
masya
Alloh, apakah kita bisa yakin bahwa keputusan yang telah diambil akal
sehat kita itumerupakan pilihan Alloh?bagaimana jika keputusan tsb
adalah bedasar hawa nafsu kita ataupun hasil dari bisikan setan?
Alloh
berfirman, "...kemudian apabila engkau telah mengambil keputusan
(seusai istikharoh),maka bertawakallah kepada Alloh.Sungguh Alloh
mencintai orang yang tawakal, bila Allohmenolong kamu, tidak ada yang
dapat menaklukanmu..."(Ali Imran:159-160)
Repost catatan dari Ustd
M iqbal Al abror
M iqbal Al abror
Tidak ada komentar:
Posting Komentar