Rabu, 25 Desember 2013

Renung...

Bismillah...
Memang benar Alloh itu Maha mengetahui segala apa yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Alhamdulillah.. segala puji hanya bagi Engkau ya Alloh yang telah memberikan segala apa yang kubutuhkan. Malah apa yang tak terpikirkan olehku Engkau berikan sempurna bagiku... Nikmat yang terindah, terbesar Iman dan Islam hingga akhir ini masih dapat kurasakan. Indahnya nikmat berukhuwah, berjama'ah semuanya masih dapat aku rasakan. Meski dalam menjalankannya diri ini masih terseok-seok, tertatih-tatih tak selancar teman-teman seperjuanganku... "always say alhamdulillah..."
Terkadang merasa "jenuh", "keluh dan kesal" dalam menjalankan semuanya, rasa "tidak puas" dalam memiliki segalanya hingga kerap kali rasa syukur jauh sekali untuk dihampiri.  Namun Alloh, tak pernah perhitungan, Alloh tak pernah perhitungan tentang apa yang telah kita lakukan. Alloh memberikan segalanya yang kita butuhkan.
Hari ini dapat banyak hikmah dari aktivitas harianku. Aktivitas harianku sebagai dokter bangsal, yaitu visite pasien. Belajar memahami dari setiap kondisi pasien dan keluarganya. Jika dibandingkan dengan kondisi mereka mungkin aku tak mampu memikulnya. Kondisi pasien yang tidak bagus, rasa cemas, was-was, takut yang menghinggapi perasaan keluarga pasien, kondisi ekonomi yang kurang, ditambah ini itu masih banyak lagi. Yah mungkin jika aku diposisi mereka aku tak mampu memikulnya.
Setiap manusia itu memiliki scenarionya masing-masing. Tinggal bagaimana cara kita dalam memerankannya. Kalau memang ingin memiliki skenario yang indah, barokah, maka cara dalam memainkan perannya juga harus sesuai syari'atNya. Alloh itu telah menetapkan skenario-skenario yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Karena pada dasarnya hanya Alloh yang tahu apa yang terbaik bagi hambaNya. Hanya saja terkadang sebagai manusia rasa husnudzan kadang tak sampai didiri...

#muhasabah malam sebelum tidur
#lahat: ba'da 'isya

Rabu, 11 Desember 2013

Satu Tubuh

Bismillah...

Nasyid  "Satu Tubuh"
by Zahyd dan Maidany

Ku Lihat
Ada Prasangka dihatimu
Melihat Diriku saat ini
Karena Terpisahkan diri
Dengarkanlah Hatiku
Yang Masih Tetap Merinduimu

Reef:
Aku Masih Seperti Yang Dulu
Mencintaimu Dengan Rasa Imanku
Sampai Kini Semua Belum Berubah
Sebab Cintaku Bukan Karena Dunia

Brigde:
Cinta Kita
Karena Satu Tubuh
Yang Tak Terbatas
Jarak Dan Waktu

Andai Ada
Kata Berpisah
Cukuplah Ia
Hanya sampai Di Mata...

Reef End:
Aku Masih Seperti Yg Dulu
Mencintaimu Dengan Rasa Imanku
Sampai Kini Namamu Akan
Tetap Bersemi... Menghiasi...

Doa Cinta Ini....
Doa Cinta Ini....

#spesial untukmu sahabat yang nun jauh disana
#love ukhuwah

Selasa, 10 Desember 2013

Tawakkal...

Bismillah...
...Faidzaa'azamta fatawakkal'alalloh, innalloha yuhibbul mutawakkilin... ( ...apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakkal...)

#HAMASAH
#KEEPHUSNUDZAN
gambar diambil dari blog komik muslimah

Sabtu, 30 November 2013

SEMANGAT!!!


“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” 

(QS. At-Taubah:41)

Minggu, 13 Oktober 2013

SEMANGAT!!!

Sesungguhnya Allah memiliki rencana yang terindah bagimu..

So, Keep Hamasah kawan!!!



Istikharoh Cinta

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqoroh:216)
sebuah buku berjudul Istikharoh Cinta, penulis M.Shodiq Mustika.penerbit Qultum Media,hmm..sedikit resume dari buku tersebut,semoga bermanfaat terutama untuk saudara-saudariku yg lg beristikharoh ^_^..

Rasul saw. telah memberi informasi kepada kita bagaimana kita memilih pasangan hidup.ada empat faktor yang dieprtimbangkan:1.din/ agama (akhlak)2.keturunan3.kecantikan4.kekayaan

"........maka beruntunglah kamu yang memilih perempuan yang memiliki din (yang baik)"(HR.Bukhari Muslim)
 buat apa istikharoh?beberapa alasan diantaranya:1.menetapkan hati2.mencari ketenangan,3.mengambil jarak dari masalah
 untuk soal jodoh, yang kita pertimbangkan tentu tak hanya calon mempelai,melainkan juga ayah-ibunya,adik-kakaknya, teman-temannya, dan aktivitas kesehariannya.kita tidak dapat mengambil seseorang dari kehidupannya dan menyelipkan sosoknya di jadwalkehidupan kita begitu saja.Untuk mempertimbangkan hal ini, kita harus mengingat banyak sisi kehidupan kita dengan calonpasangan kita.tak melulu urusan cinta, pilihan organisasi, keahlian masak, sifat keibuan,dan kemampuan mengatur keuangan juga ditimbang penting sebagian orang.sadari sisi-sisi ini, lihat semua versinya, dan lihat bagaimana tubuh serta pikiran kitabereaksi terhadap calon pasangan kita.ada yang mungkin langsung Degh!!!merasakan kecenderungan yah ini..pasangan saya,atau bahkan ada tidak ada perasaan sama sekali.tak suka dengan beberapa sisi calon? mungkin masih bisa ditoleransi.tak bisa mentolerir? putuskan saja untuk tidak diteruskan, walaupun mungkinkecenderungan sempat singgah. Bisa? bisa, bukankah cinta tak harus berarti memiliki?

adakalanya, seseorang merasa cocok dengan kriteria calon pasangannya.namun, muncul masalah baru: keragu-raguan terhadap calon pasangannya tsb."bagaimana sikapnya? seperti apa karakternya? apa saja kebiasaannya?"hal-hal semacam ini memang cukup sulit diterka, bahkan bagi mereka pelaku pacaranyang cukup lama sekalipun, apalagi bagi kita yang tidak mengenal kata pacaran.tentunya kejujuran dan keterbukaan dalam proses saling mengenal harus selalu mengiringi.tapi ingat, betapa pentingnya kita untuk selalu menjaga hati, walau mungkin kecenderunganitu sudah mulai ada...


dan solusinya do'a...mengapa do'a?yah..karena ini:"...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Al Baqoroh:216)

kita hanya bisa meyakini sesuatu tanpa benar-benar mengetahuinya, dalam hal ini kitaadalah sesosok makhluk yang tidak mengetahui sesuatu, sudah selayaknyalah bahwa pihakyang tahu bertanya apda pihak yang Maha Tahu.
pada saat melakukan istikharoh, terasa sekali kedekatan seorang hamba dengan Alloh,nikmatilah saat-saat kebersamaan kita denganNya.manfaatkanlah kesempatan ini dengan bersungguh-sungguh, sebab keputusan yang kita ambiladalah sebuah keputusan yang tanpa kita sadari adalah keputusan yang besar, pengaruhnya tidakhanya bagi diri kita tapi juga untuk orang lain.dalam melakukan isitikharoh, yakinlah bahwa Alloh mengabulkan doa kita."aku sesuai prasangka hambaKu"

gunakan akal kita juga untuk bermusyawarah dengan orang-orang yang di kehidupan kitadalam memilih jodoh..An-Nawawi mengatakan. "disunnahkan untuk bermusyawarah sebelum melakukan istikharohdengan orang yang:1. suka memberi nasihat2. penyayang3. berpengalaman4. agama dan ilmunya dapat dipercaya.
 sudah bermusyawarah?lantas sudah beristikharoh?apakah kita perlu untuk menunggu kemantapan hati?sebenarnya kita tidak perlu menunggu kemantapan hati.Muhammad bin Ali Kamaluddin Az-Zamlakani menyatakan,"apabila seseorang shalat 2 rakaat istikharoh karena suatu urusan,hendaklah sesudah itu dia mengerjakan apa yang dipandangnya baik, dalamkeadaaan lapang dadanya (lega) ataupun tidak. dan dalam hadits ini tidak ada indikasiyang menyatakan syarat bahwa harus ada insyirah (kelapangan) dada ataupun perasaan.

daripada menunggu kemantapan hati, lebih baik kita menciptakan kemantapan di hatikita sendiri seusai beristikharoh. Caranya gunakan akal sehat kita..
andaikan akal sehat kita sudah menyatakan dengan tegas bahwasi fulanah adalah jodoh terbaik kita, maka kita dapat segera menindaklanjuti. Bagaimana jika akal sehat kita belum dapat mengambil suatu keputusan dengan tegas?Ali Al-Qari menyarankan,"hendaknya dia shalat istikharoh lagi sampai terlihat jelas kebaikannya."

maksud"sampai terlihat jelas" adalah sampai akal sehat menerimanya tanpa ada bantahan lagi.
kita pun tidak perlu lama dan menunda-nunda mengambil keputusan...
andai terlalu lama menimbang-nimbang, mungkin saja itu justru merupakan pertanda bahwapasukan iblis sedang membolak-balikan qalbu kita dan mencemarinya, sehingga akal sehat kitakurang mampu berpikir optimal.

nah Lho???jangan lama-lama dalam mengambil keputusan!!!
inikah pilihan Alloh?

masya Alloh, apakah kita bisa yakin bahwa keputusan yang telah diambil akal sehat kita itumerupakan pilihan Alloh?bagaimana jika keputusan tsb adalah bedasar hawa nafsu kita ataupun hasil dari bisikan setan?

Alloh berfirman, "...kemudian apabila engkau telah mengambil keputusan (seusai istikharoh),maka bertawakallah kepada Alloh.Sungguh Alloh mencintai orang yang tawakal, bila Allohmenolong kamu, tidak ada yang dapat menaklukanmu..."(Ali Imran:159-160)

Repost catatan dari Ustd 
M iqbal Al abror

#ustad salim a fillah #kultwit Nikah

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.

2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya.

3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.

4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”

5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah


6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah


7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.


8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)


9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.

10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.

11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.

12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah

13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.

15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu


16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah


17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah

18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah

19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.

20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.

21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”

22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?

23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.

24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll

25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah

26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah

27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah

28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah

29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah

30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah

31. . Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira’ dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi. #Nikah

32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah

33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah

34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah

35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah

36. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah

37. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah

38. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4

39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu #Nikah

40. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah

41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa. #Nikah

42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah

43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah

44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah

45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan;P #Nikah

46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah

47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.

48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah

49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.

50. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah


51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)

54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah

55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal #Nikah

56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.

61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah

64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)

66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)

67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah

70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial.

71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.

72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.

73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.

74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah

75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma’ruf


76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah

77. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.

78. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.

79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

80. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah

81. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan. #Nikah

82. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

83. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

84. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah

85. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah

86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah